Jumat, 05 Juli 2013

Tugas Individu Chapter 2


1.    Berdasarkan pendapat dan pemikiranmu apakah kejadian atau skandal yang dibicarakan dalam chapter ini merupakan hal berupa pelanggaran dalam bisnis yang berdiri sendiri, atau hal tersebut masih berhubungan dengan system bisnis dunia yang sedang berjalan?
JAWAB:
Kita lihat pada kasus-kasus yang tercatat pada bab ini, dapat dikatakan bahwa telah terjadi kesalahan sistem yang menyeluruh pada perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam bab ini. Mengapa dapat dikatakan begitu? Dapat kita ambil contoh pada perusahaan audit Arthur Andersen dimana terjadi pergeseran budaya yang seharusnya perusahaan mengacu pada peningkatan kualitas audit, tetapi pada kenyataannya bergeser menjadi perusahaan yang mengacu pada keuntungan semata. Selain itu, tidak adanya peraturan yang ketat dalam mengatur bagaimana fungsi auditor itu sendiri, sehingga terjadi fungsi ganda (double function) dimana auditor dapat berperan sebagai auditor sekaligus sebagai konsultan keuangan suatu perusahaan sehingga menimbulkan ketidak-objektifan dalam penilaian kinerja perusahaan. Jadi, secara tidak langsung telah melakukan pelanggaran kode etik dan professionalisme sebagai seorang auditor.

2.    Kejadian yang dipaparkan dalam chapter ini telah membawa reformasi perundang-undangan yang mana lebih fokus dan memperhatikan kepada bagaimana eksekutif bisnis,direktur dan akuntan berperilaku. Dalam kasus ini apakah perundang-undangan yang terlalu sedikit menjadi alasan telatnya dalam menaggulangi kegagalan bisnis? 
JAWAB:
Pernyataan tersebut benar. Alasannya karena peraturan dibuat setelah terjadinya kecurangan-kecurangan atau penyimpangan yang menimbulkan kerugian yang bukan hanya untuk perusahaan tetapi juga bagi stakeholder dan shareholder perusahaan tersebut. Dewasa ini, peraturan yang  mengatur suatu kegiatan yang telah dibuat pun dapat dilanggar dan menimbulkan kecurangan, apalagi tidak adanya peraturan yang mengatur suatu kegiatan.

3.    Apakah ada hal lainnya selain peraturan (undang-undang) yang dapat membatasi penyimpangan dan pelanggaran perilaku bisnis?
JAWAB:
Ada. Yaitu mencoba menyamakan dan meluruskan kembali visi dan misi perusahaan. Serta mempertegas kembali fungsi  budaya pada perusahaan yang telah berges dari fungsi semula. Hal ini juga didukung oleh perilaku yang dimiliki karyawan dalam  perusahaan. Terdapat wadah yang memberikan pelatihan etika bagi auditor maupun akuntan seperti AICPA. Wadah akan sangat berguna untuk membentuk perilaku etis dan karakter yang baik bagi karyawan karena perilaku adalah akar dari perubahan ke arah yang lebih baik.

4.    Banyak masalah mengenai pelanggaran keuangan melibatkan penyajian/penjabaran yang keliru yang berujung kepada penyesatan baik pada dewan direksi dan/atau investor. Dalam persoalan ini identifikasi apa saja yang merupakan kekeliruan penyajian yang terjadi pada kasus Enron dan WorldCom. Siapa yang menerima manfaat? Dan siapa yang disesatkan dalam kasus ini?
JAWAB:
Jika membicarakan keuntungan, yang diuntungkan adalah pihak-pihak yang melakukakn kecurangan, khususnya para petinggi perusahaan dan beberapa karyawan yang terlibat. Akan tetapi, keuntungan yang didapat adalah keuntungan yang sifatnya semu karena setelah kecurangan itu terbongkar, mereka harus membayar kerugian dengan harga yang tidak sepantasnya yakni jauh diatas keuntungan yang mereka peroleh. Kerugian yang mereka peroleh bukan hanya kerugian materil, tetapi juga kerugian moril. Selain itu, yang mendapatkan kerugian adalah karyawan-karyawan yang sama sekali tidak terlibat dan tidak tahu-menahu akan kecurangan yang dilakukakn oleh segelintir orang yang ada di perusahaan. Selain itu, kerugian juga dialami oleh para shareholder dan stakeholder.

5.    Analisis kasus Enron dan Worldcom pada chapter ini dengan menggunakan Jennings “Seven Sign” Framework?
JAWAB:
Ketujuh tangga yang disebutkan Marianne Jennings dalam bukunya tersebut yang berjudul The Seven Signs of Ethical Collapse: How to Spot Moral Meltdowns in Companies:
a.       Tekanan untuk mencapai tujuan terutama tujuan keuangan dengan cara apapun
b.      Budaya yang tidak mendorong adanya komunikasi yang terbuka
c.       CEO yang dikelilingi oleh orang-orang yang sependapat dengannya, dimana CEO memiliki reputasi yang kritis
d.      Dewan direksi yang lemah dan tak terlatih yang menggadaikan tanggung jawabnya
e.       Organisasi yang membudayakan nepotisme dan bias sebagai dasar
f.       Keangkuhan. Menganggap bahwa peraturan dibuat hanya untuk orang lain bukan untuk dirinya sendiri
g.      Perilaku kecacatan biaya/keuntungan yang menyarankan bahwa perilaku etika yang buruk pada suatu area dapat ditutup dengan perilaku etika yang baik pada area lainnya
Hubungan ketujuh tangga tersebut dengan kasus Enron dan WorldCom adalah dimana runtuhnya perusahaan tersebut sangat besar pengaruhnya dengan tangga-tangga yang disebutkan oleh Jennings tersebut. Jelas sekali bahwa apa yang dilakukan oleh Enron dan WorldCom sesuai dengan 7 tanda runtuhnya etika pada perusahaan dan juga dikolaborasi dengan KAP Arthur Andersen dimana perilaku mereka tergambar dari tujuh tangga tersebut.
6.    Urutkan tiga penjahat yang paling bermasalah pada film Wall Street: Money Never Sleeps (2010). Berikan penjelasannya mengapa diurutkan seperti itu?
JAWAB:
Ø Gordon Gekko à Dia adalah dalang dibalik semua kecurangan yang dilakukan di pasar saham, dihukum 8 tahun penjara.
Ø Bretton James à Orang kedua dalam film ini, banyak “ide-ide” yang berasal dari orang ini. Salah seorang broker saham senior dan sangat berbakat, sahabat Gordon gekko. Walaupun tidak bertanggung jawab penuh namun dia adalah salah seorang dalang dari kasus di film ini.
Ø Jake Moore à Dia yang paling muda di antara 3 sekawan ini, memiliki hubungan dengan putri Gordon gekko, membantu gecko dalam pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan di pasar bursa. Seorang broker saham junior yang merupakan tangan kanan Gordon.

7.    Dalam chapter ini kasus-kasus tersebut didiskusikan cukup panjang- enron, worldcom, Arthur Andersen, dan Barnie Madoff- permasalahan atau pelanggaran tersebut diketahui oleh yang namanya Whistle-blowers. Haruskah mereka (Whistle-Blowers) berusaha lebih keras lagi agar dapat didengar (digubris)? Bagaimana?
JAWAB:
Sudah seharusnya whistle-blower memberikan campur tangan yang lebih terhadap kasus-kasus pada perusahaan tersebut, karena memang inilah tugas mereka yaitu sebagai pengingat atas penyimpangan yang disengaja atau tidak disengaja yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Jika peringatan tidak diindahkan, whistle-blower mempunyai hak untuk melaporkan mereka kepada lembaga yang menangani masalah tersebut. Apalagi jika penyimpangan tersebut sudah berdampak pada kerugian bagi shareholder dan stakeholder beserta karyawan yang tidak terlibat dalam kasus-kasus tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar